Dengan Teknologi, OJK Mau Tingkatkan Layanan kepada Masyarakat

Dengan Teknologi, OJK Mau Tingkatkan Layanan kepada Masyarakat

Rabu 26 April 2017By admin

JAKARTA - Perkembangan teknologi saat ini turut menjadi salah satu kesempatan dan tantangan bagi pemerintah hingga dunia usaha. Utamanya adalah industri keuangan yang sangat menentukan stabilitas perekonomian nasional. Menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, perkembangan teknologi harus dapat berdampak pada meningkatnya kualitas layanan kepada masyarakat. Untuk itu, industri keuangan harus terus berbenah.

Tantangannya industri keuangan bisa memanfaatkan teknologi yang bisa melayani kebutuhan masyarakat. Jadi teknologi harus memperbaiki kualitas layanan industri keuangan," tuturnya usai acara Indonesia Change Management Forum di Kantor Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta, Senin (3/4/2017).

Perbankan pun harus siap untuk beradaptasi dengan perkembangan ini. Pasalnya, banyak bank bermodal kecil yang pada akhirnya sulit untuk bersaing.

"Di industri keuangan mirip ada distruption oleh beberapa fintech (financial technology). Orang pinjam uang dengan peer to peer lending. Ini tantangan, karena tidak setiap bank punya kapasitas yang sama untuk membangun kemampuan mengembangkan teknologi," jelasnya.

Untuk mengatasi hal ini, lanjutnya, perbankan dapat saling bekerjasama. Dengan begitu, bank memiliki kecukupan modal untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi saat ini.

"Ini bisa bermitra dengan bank sehingga bank tetap memenuhi kebutuhan customer agar lebih baik. Bank dan lembaga keuangan yang ada harus mampu memfintechkan dirinya. Sementara finech bisa bekerjasama dengan bank lain yang belum mampu. Sehingga ada semangat kemitraan bisa berkembang seperti Gojek dan blue bird, win win (solution)," ungkapnya.

Perbankan pun harus dituntut untuk berpikir keras. Dengan begitu, ekonomi Indonesia dapat terus tumbuh berkat adanya integrasi layanan yang dilakukan.

"Bank sebenarnya harus berpikir keras. Berpikir fungsi kantor cabangnya. Bank secara bentuk kantor bisa hilang tapi bank sebagai bisnis tetap ada oleh karena itu perlu pemikiran ulang memanfaatkan ulang kantor cabang yang sudah dibangun dengan biaya besar," tutupnya.

(rzk)

Berita Lainnya

Top